AKUNTANSI PERBANKAN
Akuntansi diartikan sebagai pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran dengan cara yang sepatutnya dan dalam satuan uang atas transaksi dan kejadian yang setidak-tidaknya sebagian mempunyai sifat keuangan serta penginterpretasian hasil dari pencatatan tersebut.
Proses akuntansi bank bertujuan untuk kepentingan pencatatan, penganalisaan, dan penafsiran data keuangan guna memenuhi kebutuhan berbagai pihak.
Laporan keuangan bank harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang telah diterima secara luas.
Akuntansi Perbankan di Indonesia Rawan Penyimpangan
Saat ini hanya sekitar 30 persen dari seluruh industri perbankan nasional yang telah menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55 (revisi 2006) yang ditargetkan dapat diimplementasikan pada tahun 2010.
Padahal dengan penerapan standar akuntansi baru ini, maka transparansi keuangan perbankan bisa ditingkatkan sehingga bisa meminimalisir penyelewengan atau penipuan laporan keuangan.
PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) merupakan laporan keuangan yang mencerminkan standar akuntansi yang diterima dan berlaku untuk umum dimana mengatur instrumen keuangan dengan standar internasional hasil dari adopsi International Financial Reporting Standar (IFRS).
Ketua umum Perhimpunan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas), Sigit Pramono mengatakan PSAK 50 dan 55 sudah menjadi kesepakatan dan tidak ada alasan mau tidak mau untuk mengikuti standar internasional ini.
“Berdasarkan survei Perbanas dari kebijakan dan prosedur, industri perbankan nasional yang telah menerapkan PSAK 50 dan 55 secara rata-rata baru sekitar 30 persen,” ujar Sigit dalam Seminar Implementasi PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) di Hotel Shangrila, Jakarta, Rabu (21/10/2009).
Sigit menambahkan, dari Sumber Daya Manusia (SDM) yang telah menguasa PSAK tersebut hanya sekitar 45 persen. “Dan untuk sistem informasi manajemen perbankan atau infrastruktur baru sekitar 30 persen,” ungkapnya.
Dikatakan Sigit survei yang dilakukan oleh anggota Perbanas dimana mewakili 90 persen industri perbankan di Indonesia, sulitnya penerapan PSAK ini didasarkan oleh aspek-aspek teknis.
“Ada dua aspek teknis dimana perbankan sulit untuk menerapkan PSAK 50 dan 55, yakni mengenai mark to market berdasarkan bid dan ask price dimana sebelumnya berdasarkan middle rate (aset bank dan kewajiban bank),” jelasnya.
Sigit menjelaskan, industri perbankan merasa ada suatu kebingungan dimana penggunaan mark to market harus didalami betul, apakah menggunakan bid dan ask price atau berdasarkan aset dan kewajiban bank (middle rate ), ini penting karena berdampak signifikan pada laporan keuangan perbankan.
Selain itu yang kedua menurut Sigit yakni aspek teknis pencadangan atau provisioning . “Hal ini mesti dicarikan solusinya, karena tidak adanya kesamaan antara bank yang satu dengan yang lain, kemudian di BI sendiri serta di perpajakan. Semua menggunakan mekanisme pencadangan yang berbeda,” jelasnya.
PERSAMAAN AKUNTANSI
Sistem pencatatan transaksi keuangan bank menganut sistem pembukuan perpasangan (double entry system)
Persamaan akuntansi bank
HARTA BANK = HUTANG BANK + MODAL BANK
Atau dijabarkan sebagai berikut:
HARTA HUTANG MODAL
• Penempatan dana dalam kredit • Dana masyarakat • Modal saham
• Penyaluran dana dalam kredit = • Dana pinjaman + • Premium saham
• Penanaman dana dalam aktiva tetap • Dana lainnya • Laba ditahan
• Penanaman lain • Laba atau rugi tahun berjalan
Hubungan antar Pos-pos Neraca dan Laba-Rugi
PENDAPATAN BANK HARTA BANK
BIAYA BANK HUTANG BANK
MODAL DAN CADANGAN
Apabila dibuat persamaan dengan melihat saldo normal setiap kelompok rekening adalah:
PENDAPATAN BANK HARTA BANK
+ = +
BIAYA BANK HUTANG BANK
+
MODAL DAN CADANGAN
LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan bank sama dengan laporan keuangan perusahaan lainnya, yaitu terdiri dari Neraca, Perhitungan Laba-Rugi, Laporan Laba Ditahan, dan Laporan Perubahan Posisi Keuangan.
Neraca bank menunjukkan posisi keuangan suatu bank pada suatu saat tertentu.
Ikhtisar Laba-Rugi menunjukkan hasil kegiatan atau operasional suatu bank selama periode tertentu.
Ikhtisar perubahan posisi keuangan menunjukkan dari mana saja sumber pendanaan bank dan kemana saja dana telah diserapnya disalurkan. Laporan perubahan posisi keuangan disusun dari neraca pada dua periode dan ikhtisar laba-rugi selama periode yang dilaporkan.
Tujuan Laporan Keuangan Bank :
• menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan bank yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi
• menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggung jawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan :
• Dapat dipahami
• Relevan materialitas
• Keandalan penyajian jujur, netralitas, pertimbangan
sehat, kelengkapan
• Dapat dibandingkan
Laporan Keuangan Bank (menurut SAK) :
• Neraca
• Laporan Komitmen dan Kontijensi
• Laporan Laba Rugi Multiple step
• Laporan Arus Kas Cash concept
• Catatan atas Laporan Keuangan
Tujuan adanya laporan Keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang dapat :
• dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan
• dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntansi tertentu.
• membantu pihak yang berkepentingan untuk menilai atau meng-interpretasikan kondisi dan potensi perusahan disesuaikan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
Bentuk laporan yang dihasilkan dalam perusahaan termasuk bank terdiri :
1. Laporan Neraca,
2. Laporan perhitungan laba rugi
3. Laporan perubahan posisi keuangan
Bagi bank ada laporan tambahan untuk menyimpan data yang belum mempengaruhi Neraca, namun sudah harus di perhitungkan oleh pihak Bank, yaitu:
Laporan Rekening Administrasi.
AKTIVA / ASSET
Yaitu alokasi atau penggunaan dana (use of Fund)
• Monetary Assets,
Yaitu uang tunai, surat berharga, tagihan-tagihan
• Non Monetary Asset
Yaitu gedung (fixed Asset), inventaris kantor
PASIVA
Yaitu Sumber dana
•Volatile liability,
yaitu sewaktu-waktu di tagih
Giro, Tabungan, Deposito Jatuh tempo
•Non Volatile liability,
Yaitu Deposito belum Jatuh tempo, Modal Akuntansi Perbankan
PRINSIP PENJURNALAN LAPORAN LABA RUGI PENDAPATAN
( + ) Kredit
( – ) Debet
BIAYA
( – ) Debet
( + ) Kredit
HUBUNGAN DIANTARA LAPORAN KEUANGAN
Penyaluran Dana Sumber Dana
- Uang tunai
- Penempatan dana pada Bank lain
- Kredit
- Investasi
- lainnya - Dari Masyarakat
- Dari Bank lain
- Dari Pemegang saham
Jasa yang ditawarkan Kegiatan Bank
IKHTISAR LABA RUGI BANK
Pendapatan
Biaya
- Pendapatan Bunga
- Pendapatan komisi
- Pendapatan lain -Biaya Bunga
- Biaya kantor (overhead)
- Biaya personalia
TUJUAN, KONSEP DASAR, SIFAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
TUJUAN AKUNTANSI
Pada dasarnya akuntansi dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu perusahaan yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan.
Laporan Keuangan bertujuan untuk memberikan:
1. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai posisi keuangan perusahaan (termasuk bank) pada suatu saat tertentu.
2. Informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai hasil usaha perusahaan selama periode akuntani tertentu.
3. Informasi keuangan yang dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan untuk menilai atau menginterpretasikan kondisi dan potensi suatu bank.
4. Informasi penting lainnya yang relevan dengan kebutuhan pihak-pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan yang bersangkutan.
Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila memenuhi syarat-syarat sbb:
1. Relevan
2. Jelas dan dapat dimengerti
3. Dapat diuji kebenarannya
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Dapat dibandingkan
7. Lengkap
KONSEP DASAR AKUNTANSI
1. Kesatuan akuntansi
2. Kesinambungan perusahaan
3. Periode akuntansi
4. Pengukuran dalam nilai uang
5. Harga Perolehan
6. Penetapan Pendapatan dan Biaya
7. Konsistensi
8. Objektivitas
9. Materialitas
10.Konservatisme
11.Pernyataan terbuka
12.Realisasi
SIFAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
1. Bersifat historis, yaitu merupakan kejadian yang telah lewat.
2. Bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu.
3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan.
4. Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material.
5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian.
6. Laporan keuangan disusun dengan mengunakan istilah-istilah teknis.
7. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pemngukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
TRANSAKSI-TRANSAKSI INTERN DAN EKSTERN DALAM BANK
Transaksi adalah awal proses akuntansi.
Transaksi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu: transaksi intern dan transaksi ekstern.
Transaksi intern adalah transaksi yang mempengaruhi pos-pos dalam bank saja, yaitu tidak melibatkan pihak ketiga.
Transaksi ekstern adalah transaksi yang dilakukan karena melibatkan pihak ketiga dan bank, dan menyebabkan berubahnya hutang atau piutang bank.
Contoh transaksi intern dan ekstern:
1. PT. Bank “Mutiara” membeli sebuah mobil (harta) seharga Rp 50.000.000,- dari sebuah toko mobil dan dibayar tunai.
Transaksi tersebut merupakan transaksi intern, karena walaupun melibatkan pihak ketiga tetapi tidak menyebabkan berubahnya posisi hutang maupun piutang bank.
2. Bank “Mutiara” mengeluarkan kas untuk membayar pelunasan deposito berjangka nasabah sebesar Rp 15.000.000,-.
Transaksi tersebut merupakan transaksi ekstern karena megakibatkan berubahnya hutang bank kepada nasabah sekaligus harta bank.
3. Pemegang saham menyetor modal sebesar Rp 100.000.000,- secara tunai.
Transaksi ini merupakan transaksi ekstern, karena melibatkan pihak ketiga, dalam hal ini pemegang saham, sehingga mengakibatkan berubahnya posisi modal sekaligus harta.
4. Bank mencairkan penarikan cek debitur nasabah sebesar Rp 200.000.000,-.
Transaksi ini adalah transaksi ekstern karena menyebabkan timbulnya piutang bank kepada nasabahnya, yakni debitur.
PROSES AKUNTANSI BANK
Proses akuntansi bank pada dasarnya sama dengan akuntansi umum, tetapi banyak diperlukan buku pembantu untuk mencatat dan mengikuti arus data keuangan atas seluruh transaksi yang terjadi dalam pada bank. Selain itu juga banyak dijumpai dokumen-dokumen dasar/formulir untuk mencatat setiap jenis transaki.
Proses akuntansi bank tsb dapat diilustrasikan sbb:
Transaksi hari Laporan Pengambilan Transaksi hari
bersangkutan Keuangan hari Keputusan berikutnya
bersangkutan
Perbedaan antara Proses Akuntansi secara Manual dan Komputerisasi
Manual
Semua pekerjaan mulai dari proses pencatatan hingga pengikhtisaran dilakukan oleh tangan manusia.
Unsur manusia memegang peranan penting dalam menjalankan proses akuntansi.
Kecermatan dan ketepatan waktu dalam mencatat data keuangan dan penyajian laporan keuangan merupakan hal yang kritis.
Perlu pemisahan antara petugas yang menyiapkan buku harian, jurnal, dan buku besar.
Komputerisasi
Hanya melibatkan proses dengan tangan manusia dalam kegiatan key-in (mencatat dokumen bisnis) ke dalam komputer.
Kecermatan dan ketepatan waktu pencatatan dan penyajian informasi keuangan terjamin oleh komputer.
Unsur yang paling kritis adalah program komputer yang digunakan dalam memproses kegiatan akuntansi.
SISTEM REKENING PADA BANK
Sistem penomoran rekening harus dapat mencerminkan nama cabang bank yang bersangkutan, jenis rekening, nomor buku besarnya, dan nomor rekening nasabah yang bersangkutan, misalnya:
xxx-xxx-xxxxx 5 digit terakhir : nomor rekening nasabah
3 digit kedua : nomor jenis rekening
(misalnya giro, debitur, dsb)
3 digit pertama : nomor cabang
Dalam setiap kelompok digit dapat ditampilkan kode-kode tertentu yang lebih memberikan informasi yang tepat, sebagai contoh 3 digit kedua untuk jenis rekening giro. Dua digit pertama memberikan kode kelompok giro, sedangkan satu digit terakhir memberikan kode pemilikan, misalnya badan usaha, perorangan, dsb.
Dalam pengkodean rekening buku besar dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan bank yang bersangkutan.
Contoh:
xxx-xxx-xxxxx Kode Sub Buku Besar
Kode Buku Besar
Kode Nomor Cabang atau Kantor Pusat
DATABASE DALAM KOMPUTER
Database dalam bank merupakan sarana penyimpanan beragam files atau arsip yang dapat dikomunikasikan satu sama lain.
Database yang cocok dan baik untuk dipelihara dan memiliki oleh suatu bank adalah Relational Database.
Database yang ada dalam suatu bank dapat disajikan sesuai dengan kehendak manajemen dalam ad-hoc reports. Macamnya data dan banyaknya data yang hendak disajikan harus dapat dimanipulasi oleh si pemakai database. Arsip-arsip yang akan dimanipulir tersebut akan diakses melalui Database Management Software (DBMS), dan berfungsi sebagai perantara antara pemakai dan seluruh arsip yang akan diakses.
Secara skematis database dalam bank dapat disajikan sbb:
Pemakai
Database
Bank
DBMS
Arsip 1 Arsip 2 Arsip 3 Arsip 4 Arsip 5